Begitu banyak bahasa yang digunakan dalam dunia audio, dan terkadang
sering kali membingungkan kita sebagai
praktisi/musisi/penikmat/pengamat dalam dunia audio.
Dibawah ini beberapa istilah/bahasa yang digunakan dalam dunia audio.
Anechoic Chamber :
Suatu ruangan yang dirancang khusus untuk menghilangkan pantulan
suara dari dinding. Idealnya, sebuah anechoic chamber tidak
menimbulkan pantulan suara pada frekuensi berapa pun (dindingnya
menyerap semua frekuensi) dan dapat ‘me-reproduksi’ suara asli yang
telah di rancang/desain seakurat mungkin terhadap percobaan yang kita
lakukan disitu.
Audio Mixer :
Suatu alat yang berfungsi sebagai penguat dan penyeimbang dari
beberapa sumber suara, menjadi satu keluaran (output) yang memenuhi
kriteria untuk menjadi masukan (input) pada alat perekam.
Basilar membrane :
Suatu lapisan didalam rumah siput telinga bagian dalam kita yang
bertugas menganalisa frekuensi dari gelombang suara yang diterima oleh
gendang telinga.
Clip On :
enis microphone yang bentuknya kecil, dengan posisi pemakaian mic
dipasangkan pada baju atau kostum pengisi acara. Bisa dengan cara
dijepitkan ataupun dengan cara ditempel.
Clipping :
Sesuatu yang terjadi sewaktu amplitudo suara melewati
ambang batasmaksimum. Umumnya suara menjadi pecah.
Complex tone :
Nada/suara yang mempunyai beberapa kandungan frekuensi, 99,9% jenis
suara yang kita dengar adalah complex tone, hanya beberapa suara saja
yang disebut pure tone (mempunyai kandungan satu macam frekuensi saja)
seperti sine wave, beberapa jenis suara burung dan lain-lain.
Compressor :
Alat yang digunakan untuk mengatur dynamic range suara.
Critical bandwidth :
Lebarnya bandwidth suatu band-passed noise yang dapat menutup suatu
narraow band signal yang mempunyai frekuensi tengah dalam daerah yang
sama. Critical band diartikan suatu daerah yang membatasi suatu
sensasi roughness dimana satu frekuensi dapat terdengar dengan jelas.
DAW (Digital Audio Workstation) :
Perangkat rekaman yang berbasis digital atau komputer. Seperti Nuendo, cubase, Sonar dll...
Decibel (dB) :
unit logaritmik untuk mengukur level suara.
(sebuah satuan yg digunakan untuk mengukur suara, seperti cm(centimeter) pada jarak).
D.I. Box :
Alat yang berfungsi untuk mengubah signal unbalanced (-10dB) menjadi balanced (+4dB).
Diffuser :
Alat/materi yang secara umum memantulkan suara dan dipasang untuk
mengurangi suatu pantulan yang terfokus, biasanya diffuser dipakai
untuk menyebarkan frekuensi tertentu ke segala arah dengan rata
(sering disebut dengan sebutan diffuser).
Difraksi:
Salah satu sifat suara yang dapat “memutar” jika menabrak benda yang besarnya lebih kecil dari gelombangnya.
Early reflection/pantulan-pantulan awal suara;
Pantulan-pantulan awal suara dari sumber suara yang sampai ketelinga
kita rata-rata dengan satu/dua kali memantul dari
dinding/langit-langit/lantai. Besarnya sangat dipengaruhi oleh
koefisien penyerapan suara dari bahan-bahan yang terpasang pada dinding
/langit-langit/lantai. Suara ini biasanya sampai ditelinga kita tidak
lebih dari 50ms setelah suara asli dari sumber suara sampai.
Equalizer :
Alat untuk mengubah tonal balance dari suatu spektrum suara.
(Alat yg bs meng-CUT/mem-boost frequency yg diinginkan dengan Q-factor tertentu)
Fundamental frequency/frekuensi dasar:
Frekuensi alam (natural frequency terendah yang dihasilkan suatu system (harmonic pertama).
Frekuensi/frequency:
Banyaknya getaran yang terjadi dalam jangka waktu tertentu (satuan nya adalah Hertz, yang biasa disingkat Hz).
FOH (Front Of House):
Tempat yang digunakan untuk meng-control sound system.
Handheld Microphone :
Microphone yg dipegang oleh tangan/microphone genggam.
Harmonic:
Frekuensi-frekuensi spectrum suara yang berkelipatan bulat terhadap frekuensi dasar.
Infrasonic:
Frekuensi/suara dibawah batas pendengaran kita (kurang dari 20Hz).
Microphone :
Suatu alat yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Millisecond (ms):
Mili-detik. Sama dengan satu perseribu detik (1/1000 detik = 1 ms).
Mixer Monitor :
Mixer yang ada dibelakang atau disamping panggung yang
konsentrasinya adalah untuk melayani pembagian suara dan balancing
monitor diatas panggung.
Noise:
Suara yang tidak dinginkan.
Omnidirectional :
Polar pattern yang dapat menerima suara dari segala arah.
Overtones:
Frekuensi –frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi dasar, dapat berkelipatan bulat atau pecahan.
PA (Public Address) System:
Bahasa professional untuk sound system yg menghadap ke penonton.
Phonemes:
Bagian suara terkecil/tersingkat dari suatu bahasa.
Pink Noise :
Frekuensi dari 20Hz-20KHz dibunyikan secara bersamaan dengan volume kekerasan yang sama.
Resonansi:
Bagian suara terkecil/tersingkat dari suatu bahasa.
Reverberation time:
Waktu yang dibutuhkan suara untuk berkurang 60dB disuatu ruangan yang mempunyai dinding-dinding reflective.
Reverberance:
Suatu sensasi reverberation didalam sebuah ruangan, dapat juga diartikan sensasi dimana kita dikelilingi oleh suara.
RTA (Real Time Analyzer):
Alat untuk mendeteksi frequency, bentuknya seperti PDA namun built in microphone.
Sensitivity :
Besar kecilnya energy listrik yang dihasilkan oleh
microphone akibat energy suara yang mengenai membran
microphone.
Speech Intelligibility :
Kemampuan untuk mendengar dan memahami suatu pembicaraan,
SPL (sound pressure Level) :
Level tekanan yg di sebabkan gelombang suara biasa dengan satuan dB,
bisa dilihat di setiap microphone (kemampuan SPL sebuah Microphone).
Tinnitus :
Sensasi ringing/buzzing/roaring/mendengung didalam telinga. Adalah suatu bentuk kerusakan yang terjadi dalam telinga kita.
Ultra sonic :
Frekuensi/suara diatas batas pendengaran kita (diatas 20.000 Hz)
White noise:
Suara yang tidak mengandung informasi, dimana suara ini mempunyai
energy yang sama pada tiap interval frekunsinya. Contoh adalah suara
air terjun.
Wirelless microphone :
Microphone nirkabel yakni microphone yang koneksinya tidak
menggunakan kabel. Mentransmisikan sinyalnya menggunakan pemancar
radio FM kecil yang terhubung kepada receivernya dalam satu sound
system.
Istilah Dalam Dunia Audio
10:22 AM
faizimnr