LOGIKAL FISIKAL
Topologi
pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan
terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology).
Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan
komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi
secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam
jaringan.
Kabel atau koneksi dalam physical topology
seringkali mengenai media jaringan (atau media fisik). Memilih
bagaimana komputer-komputer akan dihubungkan dalam suatu jaringan sangat
penting (terlebih lagi dalam jaringan perusahaan). Pemilihan topologi
yang salah akan membuat sangat sulit untuk membenarkannya, karena hal
tersebut tentu saja merugikan. Sangat penting untuk memilih bagaimana
topologi yang tepat untuk jaringan yang akan digunakan. Biasanya suatu
organisasi atau perusahaan merubah susunan fisik dan media fisik
jaringannya sekali dalam sepuluh tahun. Jadi sangat penting untuk
memilih konfigurasi yang tepat.
Dalam tulisan ini akan dijelaskan topologi yang paling umum digunakan:
Topologi Star
Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint
dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan
jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan
susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point.
Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami
kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).
Bagaimana Jaringan Star Bekerja
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.
Topologi Bus
Topologi bus
seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel, atau
bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam
hal biaya.
Bagaimana Jaringan Bus Bekerja
Tipikal dari jaringan bus, kabel hanya satu atau lebih wires, tanpa adanya alat tambahan yang menguatkan sinyal atau melewatkannya terus dari komputer ke komputer. Topologi bus merupakan topologi yang pasif. Ketika satu komputer mengirim sinyal up (dan down),
semua komputer dalam jaringan menerima informasi, tetapi hanya satu
komputer yang menyetujui informasi tersebut (komputer yang memiliki
alamat yang sama dengan alamat yang menjadi tujuan dalam pesan).
Sedangkan komputer yang lainnya akan menghiraukan pesan tersebut.
Topologi dari jaringan bus menggunakan broadcast channel
yang berarti setiap komputer atau peralatan yang terhubung dapat
mendengar setiap pengiriman dan semuanya memiliki prioritas yang sama
dalam menggunakan jaringan untuk mengirimkan data. Analoginya sebagai
berikut bila berada disatu tempat dimana Anda berkumpul dengan
teman-teman Anda, lalu Anda mencoba memanggil teman Anda yang bernama
Joe, pasti teman Anda (yang bernama Joe) akan mendengar dan menghampiri
Anda, dan yang lain tentu akan menghiraukannya.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Bus
Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan topologi bus:
- Bus adalah topologi yang sederhana, dapat diandalkan untuk penggunaan pada jaringan yang kecil, mudah untuk digunakan, dan mudah untuk dimengerti.
- Bus hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang sedikit untuk menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan yang lain dan oleh karena itu biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
- Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus. Dua kabel dapat digabungkan pada kabel yang lebih panjang dengan menggunakan BNC barrel connector, membuat kabel menjadi lebih panjang dan membolehkan komputer-komputer lain untuk untuk dihubungkan ke dalam jaringan.
- Sebuah repeater dapat digunakan untuk memperluas jaringan, repeater digunakan untuk menguatkan sinyal sehingga dapat menempuh jarak yang lebih jauh.
Kerugian dari penggunaan Topologi Bus
Kerugian jika menggunakan bus:
- Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus. Karena setiap komputer dapat mengirim setiap waktu dan komputer-komputer yang ada pada jaringan bus tidak saling berkoordinasi satu sama lain dalam menyediakan waktu untuk mengirim. Dalam jaringan bus sejumlah komputer akan menghabiskan sejumlah bandwidth (kapasitas untuk mengirimkan informasi) dengan komputer-komputer yang saling mengganggu satu sama lain daripada berkomunikasi. Masalah tersebut akan bertambah parah jika jumlah komputer yang dihubungkan ke dalam jaringan bertambah banyak.
- Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
- Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus. Apabila ada kabel yang putus atau komputer yang tidak berfungsi dimanapun antara dua komputer akan menyebabkan komputer-komputer tersebut tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Putusnya kabel atau lepasnya konektor akan menyebabkan pemantulan dan membuat jaringan akan mati dan berhenti untuk beraktivitas. Untuk mengetahui putusnya kabel atau tidak, digunakan alat yang bernama Time Domain Reflector yang juga disebut cable tester.
- Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
Topologi Ring
Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang sederhana. Pada topologi ring,
setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer
terakhir terhubung ke komputer yang pertama. Tetapi sayangnya, jika akan
dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu
saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Bagaimana Jaringan Ring Bekerja
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring,
dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari komputer
sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap
komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring.
Beberapa jaringan ring melakukan token passing. Pesan singkat yang disebut dengan token dijalankan melalui ring sampai sebuah komputer menginginkan untuk mengirim informasi ke komputer yang lain. Komputer tersebut lalu mengubah token tersebut, dengan menambahkan alamatnya dan menambah data, dan mengirimnya melalui ring. Lalu setiap komputer secara berurutan akan menerima token tersebut dan mengirimkan informasi ke komputer selanjutnya sampai komputer dengan alamat yang dituju dicapai atau token
kembali ke komputer pengirim (asal pengirim pesan). Komputer penerima
akan membalas pesan ke asal pengirim pesan tadi mengindikasikan bahwa
pesan sudah diterima. Lalu asal pengirim pesan akan membuat token yang lain dan menaruhnya di dalam jaringan, dan token tersebut akan terus berputar sampai ada komputer lain yang menangkap token tersebut dan siap untuk memulai pengiriman.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Ring
Keuntungan dari penggunaan topologi ring:
- Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap token.
- Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Ring
Topologi ring mempunyai kekurangan sebagai berikut:
- Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
- Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi ring.
- Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
- Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Topologi Mesh
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.Instalasi Mesh
Kebanyakan jaringan yang menggunakan topologi mesh akan mengalami kesulitan dalam instalasi jika peralatan yang terhubung jumlahnya bertambah banyak, karena jumlah hubungan yang disambungkan semakin banyak jumlahnya. Jadi jika ada n peralatan (komputer) yang akan kita sambungkan, maka perhitungannya adalah n(n-1)/2. Jadi jika terdapat 5 komputer, maka hubungan yang akan dibuat sebanyak 5(5-1)/2 atau 10 hubungan. Jadi jika komputer yang terhubung semakin banyak maka semakin banyak pula hubungan yang akan diatur. Topologi ini cocok untuk digunakan pada sistem yang kecil.Keuntungan dari Penggunaan Topologi Mesh
Keuntungan dari penggunaan topologi mesh: - Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
- Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
- Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
Topologi mesh mempunyai kekurangan sebagai berikut:
- Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
- Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
Gbr. Topologi Broadcast
b. Topologi Token Passing
Mengatur
pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang
secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan
data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini,
collision dapat dicegah.
Gbr. Topologi Token Passing
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
•Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
• Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
• Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
• Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
• Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.